Etoo ini omake pertama...
made by verin ichihara dan yuuto tamano sebagai editornya.
Happy reading ^^v
____________________________________________________________________
Sheera’s First Kiss
Semua
kekacauan kejadian ini berawal di saat pagi hari yang cerah, 20 Januari a.t.b, di kedai kopi Siegfierd yang selalu penuh dengan kekacauan. Baik dari orang sipil maupun para army...
“Black coffee satu ya!” kata seorang gadis manis namun terlihat jutek bermata ungu dan berambut coklat. Dia duduk di meja dekat jendela, meja favoritnya di kedai itu. Semua mata orang-orang di kedai itu tertuju padanya, selain karena wanita itu dikawal oleh 2 elite army, wanita itu juga adalah Gubernur Area 11 yang baru. Sheera Li Britannia.
Akhirnya pesanan Sheera datang. Dia duduk sendiri di meja itu, sedangkan pengawalnya, Qwerty dan Raven, berbincang-bincang dengan Elean dan Cross, yang juga anggota elite army.
Sheera mulai meminum kopinya sambil membaca sebuah arsip dan membuka laptopnya. Ternyata dia sedang menyelidiki tentang Kuro no Kishidan, yaitu sekelompok pemberontak yang tidak mau tunduk pada Holy Empire Britannia dan menuntut Jepang kembali.
Huh...merepotkan sekali para pemberontak ini..Sheera tahu mereka sangat berbahaya, menurut data-data dan apa yang dia lihat sendiri saat penobatanya. Sekarang dia sangat serius untuk memberantas kelompok ini, bagaimanapun caranya.
Saat Sheera meletakkan cangkirnya, seorang pria tiba-tiba datang dan memeluk Sheera dari belakang.
“Sheera! Aku kangen nih…” katanya manja sambil tetap memeluk Sheera erat-erat. Ya, pria itu tak lain dan tak bukan adalah Yuto Siegfierd, sang putra pemilik kedai tersebut.
Informasi tambahan lainnya, Sheera dan Yuto saling suka.
Namun mereka BELUM pacaran. Mengapa? Karena Sheera terlalu malu untuk menyatakan perasaannya, dan begitu juga dengan Yuto.
“Apaan sih?! Lepaskan! Aku lagi sibuk nih!” omel Sheera sambil terus mengetik. Yuto yang di cuekin, berusaha untuk menggoda Sheera.
“Ayolah, cantik… lihatlah, kedua mataku ini hampir meledak karena belum menatap mata indahmu…” bisiknya lembut di telinga Sheera.
Dengan sukses hati Sheera luluh, namun hal itu tidak terlihat sedikit pun di wajahnya. Yang ada dia malah mengeluarkan pisau dari kedai Yuto yang selalu dia bawa [baca storytell] dan mengarahkannya ke leher Yuto tanpa berbicara sama sekali dan sambil membaca arsip yang dia bawa.
Yuto hanya tertawa kecil dan menepis pisau itu.
“Hhahaha...seperti biasa ya!” katanya sambil melepas pelukannya dan duduk di kursi depan Sheera. Sheera memasukkan lagi pisau itu ke jasnya dan mulai mengetik lagi.
Yuto yang dicuekin Sheera kemudian penasaran dengan apa yang Sheera kerjakan. Dia langsung mengambil arsip yang Sheera baca.
“Hei! Aku lagi baca itu!” omel Sheera. Namun Yuto tidak peduli dan tetap membaca arsip itu.
“Humm…Arsip ini…tentang Kuro no Kishidan?” tanya Yuto sambil membolak-balik halaman itu. Belum sempat Yuto membacanya dengan jelas, Sheera sudah merebut arsip itu lagi dari tangan Yuto.
“Ya..tentu saja.. aku kan masih berniat mengejar mereka.” kata Sheera sambil kembali mengetik. Tak lama kemudian, dia menjauhkan dirinya dari laptop dan menatap jendela.
“Kuro no Kishidan......orang-orang yang ingin ku hapus eksistensinya dari dunia ini.” Ujar Sheera sambil mengambil cangkir kopinya dan meminumnya.
“Suatu saat nanti akan tiba saatnya aku membunuh Ketua Kishidan itu dengan tanganku sendiri.” katanya lagi dengan tenang.
Yuto yang mendengar ucapan Sheera hanya tersenyum namun dalam hatinya dia bingung. Sebab Yuto Siegfierd ini mempunyai alter-ego dalam dirinya. Yuuto Tamano, Ketua Kuro no Kishidan, sosok yang sangat cerdik dan kejam.
Dan orang yang sangat Sheera inginkan untuk dibunuh...Mendengar Sheera sedang membawa arsip tentang kishidan, sosok yang dibicarakan muncul. Ya, sang ketua kishidan, Yuuto, muncul. Dia berpura-pura menjadi Yuto.
“Hho...jadi begitu ya…” kata Yuuto sambil mengambil lagi arsip itu dan membulak-balikannya.
“Kau meminjamnya dari gedung arsip?” tanya Yuuto. Sheera yang tidak menyadari perubahan di diri Yuto, yang mendadak tidak tersenyum seperti biasa dan berkata dengan nada yang agak datar juga kasar.
“Ya..tentu saja..susah sekali mendapat ijin untuk mengambil arsip itu.karena itu satu-satunya di sana” kata Sheera. Lalu Sheera kembali sibuk dengan Laptopnya.
“Namun tetap saja aku mendapatkannya tadi, yah meskipun agak susah sih, tapi apa pun akan kulakukan demi membunuh ketua kishidan dan menghancurkan kelompok itu!” lanjut Sheera dengan nada seakan menantang si ketua kishidan. Dan lucunya, ketua kishidan yang ingin Sheera bunuh sebenarnya ada tepat di depan matanya.
“Fufufu…ketua kishidan itu tidak mudah untuk dibunuh…dia bukan orang idiot.” kata Yuuto, datar. Sheera hanya tertawa sinis.
“Hhahaha..memang benar, namun aku lebih pintar darinya.” kata Sheera sambil kembali berkutat dengan laptopnya. Namun dia terhenti sejenak.
“Hei! Kembalikan itu! Aku masih membutuhkannya!” kata Sheera sambil merebut arsip di tangan Yuuto.
Yuuto tidak terima dirinya dijelek-jelekan seperti itu, namun dia senang mendengar tantangan dari Sheera, soal akan membunuh dirinya. Dia melihat Sheera yang sedang sibuk dengan tajam.
Fufufu…Gadis bodoh yang menarik....Yuuto segera mencari cara agar dia mendapatkan arsip itu.
“Hei, nanti malam kamu ada acara?” tanya Yuuto.
“Un....tidak, aku hanya akan meneliti ini di kamarku sampai malam, kurasa.” kata Sheera.
“Memangnya kenapa?”Yuuto tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya.
“Tidak…tidak…bukan urusanmu.” katanya dengan nada datar.
“Okay, aku harus pergi...bye…” katanya sambil meninggalkan Sheera yang sibuk sendiri.
Di dalam otaknya, Yuuto telah menyusun sebuah rencana. Rencana untuk mencuri arsip tentang Kishidan yang hanya satu di dunia itu agar Sheera tidak bisa menyelidiki tentang dia dan kelompoknya lebih jauh.
Sampai nanti, gadisku...Hampir tengah malam di Vieroy’s Palace, kediaman resmi Sheera setelah dia menjadi Gubernor Area 11, terlihat sepi. Penjagaan tetap ketat seperti biasa. Sheera baru saja pulang dari makan malam bersama kakaknya yang menjadi Gubernur area 8.
Sheera membuka pintu kamarnya dan menyalakan lampunya. Tidak ada siapa-siapa.
“Huft....membosankan sekali acara tadi.” Keluhnya sambil duduk di depan meja kerjanya, membuka arsip kishidan yang dia dapat dari pagi dan menyalakan laptopnya.
Sheera mengecek handphonenya. 1 pesan masuk.
“Hm...dari Yuto? ...besok kita kencan ke taman ria…aku tidak menerima jawaban ‘tidak’ maupun sinonimnya...hmph..dasar anak itu..”. Sheera hanya tersenyum dan menyimpan HPnya di atas meja.
“Panas sekali...” keluh Sheera sambil membuka jendela tepat di samping meja kerjanya. Angin malam yang sejuk berhembus. Namun tetap saja Sheera merasa tidak nyaman.
“Ah..lebih baik aku mandi dulu.” katanya sambil mematikan lampu kamarnya dan menyalakan lampu meja kerjanya, dan menuju kamar mandi.
500 meter dari Vieroy’s Palace, Yuuto mendaratkan Shiranui-nya dan melompat turun dari kokpit. Dia mengenakan Cloak hitamnya sehingga tidak mudah diketahui. Setelah merasa aman, dia menuju area Vieroy’s Palace.
“Penjagaan di sini buruk juga ya...” katanya sambil mengecek keadaan di dalam. Lalu dia membuka GPS nya, mencari letak kamar Sheera.
“Kalau tidak salah tadi pagi dia berkata akan mengerjakan arsip itu sampai malam di kamarnya..nah..disana.”
Dengan mudah Yuuto menembus penjagaan para tentara yang bertugas di sana. Tinggal memanjat ke jendela paling kanan dari depan di lantai 2, sampailah dia pada kamar Sheera.
“Hup..la..” Yuuto memanjat dinding Vieroy’s Palace menuju kamar Sheera. Perlahan-lahan tapi pasti. Yuuto seperti hendak bersorak ketika mendapati jendela kamar Sheera tidak ditutup.
“Fufufu…mudah sekali…Britannia memang idiot.” ejeknya sambil melompat masuk.
Kamar Sheera sedikit gelap, hening, dan hanya diterangi lampu meja kerjanya saja.
“Tidak ada siapapun.” Yuuto lalu melihat arsip yang ada di atas meja, arsip yang sama seperti yang dilihatnya tadi pagi.
“Hheh...terlalu mudah..” gumam Yuuto sambil memasukan arsip itu ke dalam cloak-nya.
Laptop Sheera masih menyala di sebelahnya.
“Hmm…Mungkin masih ada waktu untuk menghapus data kishidan di sini..” gumamnya. Namun saat ia hendak menyentuh laptop itu…
*cklek*
Sheera yang baru saja mandi keluar dari kamar mandinya dan mendapati seseorang telah berada di kamarnya. Dengan sigap Sheera mengambil cambuknya.
“Mau apa kamu?!” seru Sheera.
Sayangnya Sheera tidak bisa banyak bergerak karena Sheera hanya mengenakan handuk saja untuk menutupi tubuhnya, dan Yuuto tahu itu.
“Crap…hanya untuk mencuri...” katanya sambil mendekati Sheera dengan cepat dan mengambil cambuk Sheera. Yuuto juga mengikat Sheera dengan cambuk itu.
Sheera tidak bisa meronta. Yuuto yang puas bisa mengalahkan Sheera mendekati gadis itu. Sheera tidak bisa melihat jelas wajah pencuri itu karena gelap dan dia membelakangi cahaya lampu. Suaranya yang berat sama sekali tidak Sheera kenal.
“Ugh…mau apa kamu?!” tanya Sheera sekali lagi. Yuuto hanya tersenyum sinis dan mendekati wajah Sheera.
“Fufufu…mau tahu?”. dan tanpa disangka, Yuuto mencium bibir Sheera!
[sensor desu~ >,<v]Sheera kaget sekali, dan menjauhkan wajahnya dari pria yang tidak dia kenal itu.
“Sialan!” umpatnya. Yuuto tertawa.
“Hhahaha...ada 2 hal yang kucuri darimu, you dumbass sweetie…suatu saat, aku juga akan mencuri tubuhmu.” katanya sambil menyetel cambuk Sheera ke arus tertinggi, mencambuknya, dan membuat Sheera jatuh pingsan.
Yuuto menggendong Sheera yang pingsan ke kasurnya dan meninggalkan kamar itu.
“Sampai jumpa lagi…fufufu” kata Yuuto dan dia pun pergi sambil membawahasil curiannya.
Paginya...
“SIALAAAN!” Teriakan Sheera pun terdengar sampai ke lapangan Vieroy’s palace. Ya, Sheera kesal sekali karena telah kecuri 2 hal, arsip penting dan ciuman pertamanya. Syukurlah arsip itu sudah dia ketik ulang ke laptopnya sehingga dapat ia pertanggungjawabkan ke bagian arsip.